masa itu lebih baik dri emas

Wednesday, September 30, 2009

Salam Lebaran..

Assalamualikum sahabat2 semua...alhamdulillah mudah mudahan kita dapat sesuatu yang manfaat daripada bulan ramadan yang telah meninggalkan kita dan berharap mudah mudahan tahun depan allah pertemukanya kembali.syawal telah menjelma....alhamdulillah tahnun ni dapat la aku beraya dengan seluruh keluarga..seronok bila ramai2 berkumpul.apa pun,aku minta maaf kapada suma rakan..andai ada silap dan terkasar bahasa..lain kali tulis lagi..hehe...jumpa lagi

Thursday, September 17, 2009

menanti malam lailatul qadar

Lailatul Qadr (atau lebih dikenal dengan malam Lailatul Qadar) mempunyai keutamaan yang sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al-Qur`anul Karim, yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke derajat yang mulia dan abadi. Ummat Islam yang mengikuti Sunnah Rasulnya berlomba-lomba untuk beribadah di malam harinya dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Aku sudah posting ayat-ayat Al-Qur`an ttg Lailatul Qadr (di sini) dan kali ini aku tambahkan hadits-hadits Nabi yang shahih menjelaskan tentang malam tersebut.

1. Keutamaan Lailatul Qadr
Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadr dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya):
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al-Qadr:1-5)

2. Waktunya
Pendapat yang paling kuat, terjadinya Lailatul Qadr itu pada malam di akhir-akhir bulan Ramadhan sebagaimana ditunjukkan oleh hadits ‘A`isyah, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda:

تَحَرَّوْا (وَفِيْ رِوَايَة: اِلْتَمِسُوْا) لَيْلَةَ القَدْرِ فِي الوِتْرِ مِنَ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatul Qadr di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhariy no.2017 dan Muslim no.1169)

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, berdasarkan riwayat dari Ibnu ‘Umar, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اِلْتَمِسُوْهَا فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ (يَعْنِي لَيْلَةَ القَدْرِ) فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ البَوَاقِي
“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika salah seorang di antara kalian tidak mampu atau lemah maka jangan sampai terluput dari tujuh hari sisanya.” (HR. Muslim no.1165)

Telah diketahui dalam Sunnah, pemberitahuan ini ada karena perdebatan para shahabat. Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada Lailatul Qadr, lalu ada dua orang shahabat berdebat, maka beliau bersabda:
“Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang Lailatul Qadr, tetapi fulan dan fulan berdebat hingga diangkat (tidak bisa lagi diketahui kapan kepastian lailatul qadr terjadi), semoga ini lebih baik bagi kalian, maka carilah pada malam 29, 27 dan 25.” (HR. Al-Bukhariy 2023)

Banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa Lailatul Qadr itu terjadi pada sepuluh hari terakhir, hadits yang lainnya menegaskan di malam ganjil sepuluh hari terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum sedangkan hadits kedua sifatnya khusus, maka riwayat yang khusus lebih didahulukan daripada yang umum, dan telah banyak hadits yang lebih menerangkan bahwa Lailatul Qadr itu ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan (malam ke-25, 27 dan 29), tetapi ini dibatasi kalau tidak mampu dan lemah. Maka dengan penjelasan ini, cocoklah hadits-hadits tersebut dan tidak saling bertentangan.

3. Bagaimana Mencari Lailatul Qadr?
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Oleh karena itu dianjurkan bagi muslimin agar bersemangat dalam melakukan ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadr seperti melakukan shalat tarawih, membaca Al-Qur`an, menghafalnya dan memahaminya serta amalan yang lainnya, yang dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya yang besar. Jika dia telah berbuat demikian maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa shalat malam/tarawih (bertepatan) pada malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhariy 38 dan Muslim no.760)

Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Diriwayatkan dari ‘A`isyah, dia berkata: Aku bertanya: Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tahu kapan Lailatul Qadr (terjadi), apa yang harus aku ucapkan? Beliau menjawab: “Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. At-Tirmidziy 3760 dan Ibnu Majah 3850, sanadnya shahih)

Dari ‘A`isyah berkata:
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, dan bersungguh-sungguh serta mengencangkan kainnya (yaitu menjauhi istri-istrinya untuk konsentrasi beribadah dan mencari Lailatul Qadr).” (HR. Al-Bukhariy no.2024 dan Muslim no.1174)

4. Tanda-tandanya
Dari Ubaiy, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Pagi hari malam Lailatul Qadr, matahari terbit tidak ada sinar yang menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR. Muslim no.762)

Dan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Malam Lailatul Qadr adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, dan keesokan harinya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR. Ath-Thayalisiy 349, Ibnu Khuzaimah 3/231 dan Al-Bazzar 1/486, sanadnya hasan)


APA PERLU DIBUAT UNTUK MENDAPATKAN GANJARAN BESAR INI?

pr0018

Adakah dengan menonton siaran langsung qiam Ramadan di Masjidil haram, atau menunggu tanda seperti nampak pokok sujud, air kolah melimpah atau…?
Nabi Muhammad saw telah memberi panduan kepada umatnya dan kepada mereka yang merasakan amalan yang mereka lakukan selama ini masih sedikit dan mereka perlu mendapatkan pahala 1000 bulan atau 83 tahun 4 bulan beribadat.

انه كان يعتكف فيها ويتحرى ليلة القدر خلالها
Ertinya : “Adalah Nabi SAW beriktikaf padanya dan berusaha mencari malam al-qadar darinya (malam-malam ramadhan)” ( Riwayat al-Bukhari & Muslim)

أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا دخل العشر أحيا الليل وأيقظ أهله وشد مئزره
Ertinya : ” Apabila telah masuk 10 terakhir bulan Ramadhan, maka Nabi menghidupkan malam, mengejutkan isterinya dan mengetatkan kainnya (tidak menyetubuhi isterinya kerana amat sibuk dengan ibadat yang khusus)” ( Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Ya , iktikaf di masjid dan beribadat bersungguh-sungguh. Iktikaf adalah amalan yang dilakukan oleh nabi kita apabila masuk 10 malam terakhir Ramadan. Bukan nabi sahaja yang beriktikaf bahkan para sahabat dan isteri-isterinya membuat khemah di dalam masjid dan melakukan ibadat sehingga fajar pada setiap malam terakhir Ramadan.
Malangnya kebanyakkan masjid kosong semasa tawaran hebat yang dijanjikan Allah swt. Orang perempuan sibuk menyiapkan juadah hari raya dengan hujjah ini pun ibadat juga. Orang lelaki pula sibuk membawa anak-anak membeli baju raya. Risalah ini mengajak semua umat Islam berilah diri anda sekali peluang untuk mendapat ganjaran Lailatul Qadar. Takkan tiap-tiap tahun umur kita hanya untuk anak-anak dan untuk tetamu yang berkunjung semasa hari raya. Tahun ini kalau anda berjaya mendapat Lailatul Qadar dengan berpandukan cara yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw dan sahabat alangkah beruntungnya kehidupan akhirat anda. Masakan tidak, anda telah diberi ganjaran beribadat selama 1000 bulan. Tidak mungkin anda mampu melakukan ibadat sebanyak itu. Umur anda pun mungkin tidak sepanjang itu. Berilah peluang sekali pun jadilah , tahun ini.
Alangkah baiknya jika pihak masjid menganjurkan program Qiamullail dan menggesa ahli kariah beriktikaf pada 10 malam terakhir. Semua pahala iktikaf dan qiam sudah tentu dalam kocek ahli jawatankuasa yang mencadang dan bertungkus lumus menjayakan program ini. Sediakan sahur jika kewangan masjid mengizinkan. Tak guna simpan berpuluh ribu di dalam akaun masjid kerana jemaah yang menyumbang berharap sangat wang sedekah mereka dimanfaatkan untuk program seperti ini.
Sabda Nabi Barangsiapa yang memberi contoh kepada perkara kebaikan maka baginya pahala amalannya dan pahala orang yang melakukan amalan baik tersebut tidak dikurangi sedikit pun pahala hinggalah ke hari kiamat.

فعن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : دخل رمضان فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن هذا الشهر قد حضركم وفيه ليلة خير من ألف شهر من حرمها فقد حرم الخير كله ولا يحرم خيرها إلا محروم

رواه ابن ماجه

Daripada Anas bin Malik katanya Apabila masuk bulan Ramadan , Rasulullah SAW bersabda Telah datang kepada kamu bulan ini, padanya ada satu malam yang terlebih baik dari seribu bulan barangsiapa yang diharamkan daripada mendapatkannya maka ia diharamkan dari mendapat semua kebaikan , tiadalah terhalang daripada mendapatkannya kecuali orang yang diharamkan dari mendapat kebaikan.

 

Design by Amanda @ Blogger Buster